PEMANFAATAN LIMBAH SABUT KELAPA

Kerajinan Tangan Bahan Sabut Kelapa Bernilai Seni Dan Ekonomi
__________________________________________________





Kamis, 04 Februari 2010

Siapa bilang limbah ini tidak ada gunanya?

Ide ini terpikirkan pada saat sedang duduk asyik sendiri menyeruput kopi panas (ditunggu dinginnya) di sebuah kedai kopi di samping kantor PLN Bintan Centre Tanjungpinang. Duduk termenung dan tidak melamun, melihat seorang bapak membuang isi karungnya yang butut yang ternyata isinya adalah limbah atau sisa orang membelah kelapa berupa pecahan-pecahan batok kelapa dan sabut kelapa.

Terpikirkan, alangkah sayangnya apabila begitu banyak limbah sampah seperti itu yang berakhir hanya untuk dibakar, padahal batok kelapanya bisa untuk arang (jadi tidak perlu menebang pohon untuk membuat arang) dan sabutnya? Itulah pertanyaan yang terbesit waktu itu. Akan digunakan apa sabut kelapanya selain untuk sabut pencuci piring atau penggosok panci item gosong?

Saat itu yang terpikirkan (sambil mengerutkan dahi, menopang dagu, menerawang, dan bergumam sendiri), akan dimanfaatkan apa sabut tersebut. Akhirnya dengan tersenyum sambil berpikir ulang, mengepalkan tangan dan menepuk kedua kaki, dan berkeyakinan pasti bisa. Pasti bisa digunakan untuk membuat kerajinan tangan bahan sabut kelapa.

Tidak terpikirkan bahwa terdapat kesulitan untuk membuatnya, atau bagaimana cara membuatnya. Dan untuk memulai ide ini, telah dicoba untuk mengingat apakah kerajinan ini telah ada, pada akhirnya dicoba untuk mengecek via telephone ke daerah Tasikmalaya, Jawa Barat sebagai gudangnya kerajinan tangan bambu, kayu maupun batok kelapa, apakah bahan kerajinan tangan ini sudah ada atau belum, informasinya adalah kerajinan tangan yang menggunakan bahan sabut kelapa sebagai lukisan belum ada, dan yang diketahui adalah terdapat kerajinan tangan (nilai ekonomi) yang menggunakan bahan ini untuk sapu, di daerah Tasikmalaya Jawa Barat, Tanjung Balai, dan mungkin di Jawa.

Atas dasar tersebut maka dicoba untuk memulai merancang sebuah rencana pemanfaatan bahan limbah sabut kelapa tersebut.

Berjuang Demi Ide Kerajinan Tangan Sabut Kelapa

Mungkin ini menjadi sebuah perjuangan tersendiri, pada saat dikemukakannya ide ini kepada beberapa kawan-kawan pada saat meminta pendapat mereka, dan sejujurnya hal ini menjadi tantangan tersendiri yaitu mencoba menyumbangkan sebuah ide kepada masyarakat bahwa limbah sabut kelapa dapat bernilai seni dan ekonomi, dengan harapan bahwa ini akan menjadi sebuah pilihan bagi pengerajin atau lainnya untuk memproduksinya. Bicara mudah tetapi membuktikannya adalah yang tersulit, begitu juga bagaimana bisa bicara apabila hanya sebatas lemparan ide, dan untuk itu harus dibuat contoh-contoh produk kerajinan tangan tersebut.

Lewat sebuah perjuangan lagi untuk membuatnya, dikarenakan dibutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk membuat contoh kerajinan tersebut, mungkin bagi yang terbiasa membuat kerajinan tangan akan lebih mudah, tetapi baru kali ini merasa akan menjadi seorang pengerajin kerajinan tangan. Dalam perjalanannya akhirnya dapat dibuat 3 contoh yang memakan waktu 1 bulan (membuat contoh tersebut sendirian), dan mulai menunjukkan kepada kawan-kawan maupun beberapa orang lainnya tentang kerajinan tangan ini dengan bangganya sambil menunjukkan contohnya.

Dan telah dibuat 10 produk untuk dijual sebagai uji pasar yang pembuatannya dilakukan sendiri selama 2 minggu (telah habis dijual dalam 5 hari)

Pengenalan Produk Kerajinan Tangan Sabut Kelapa

Mungkin kita tidak menyadari bahwa sebenarnya apabila bisa dikonsentrasikan pembuatan kerajinan tangan ini, bisa saja kerajinan tangan ini akan menjadi sebuah produk atau icon bagi provinsi Kepulauan Riau, karena selama ini didasarkan sebagai daerah kepulauan lebih memunculkan icon berupa kelautan, padahal pohon kelapa identik juga dengan daerah kepulauan karena daerah kepulauan secara otomatis dikelilingi pantai yang kita ketahui adalah ditumbuhi oleh pohon kelapa.

Harapan yang utama adalah terdapat masyarakat yang melihat peluang untuk dapat memproduksi kerajinan tangan ini menjadi suatu nilai ekonomi atau seni sehingga ide ini terasa akan bermanfaat dan berguna bagi masyarakat.

Cara Membuat Kerajinan Tangan Menjadi Lukisan Bahan Sabut Kelapa
Susah-Susah Gampang

Kalau kita terlalu banyak mikir akan terasa susah, tetapi bila telah kita jalani akan terasa mudah atau gampang.
Yang harus kita perhatikan adalah :

  1. Terdapat beberapa macam warna pada sabut kelapa, seperti hitam (sabut tua atau lama tersimpan), abu-abu (setengah tua), Coklat (cukup tua) maupun coklat yang lebih muda.
  2. Merancang sebuah design dasar lukisan apa yang akan kita buat, bagi yang ahli atau pengerajin (lukisan) mungkin tidak akan memerlukannya, design tersebut berguna sebagai tuntunan kita untuk meyusun sabut kelapa.

Setelah kita perhatikan itu, maka :
  1. Menyiapkan alat-alat yaitu : lem (aica aibon), sisir jarang, gunting, karton hitam atau cat semprot hitam (untuk lebih memunculkan kesan alami bahan sabut kelapa), pigura.
  2. Apabila design gambar sudah ada (misalnya contoh design adalah binatang), maka kita bisa memulai dengan memilih sabut yang sesuai, kemudian menyisir sabut tersebut, untuk lebih halus, dan menempel dengan menyusun tempelan tersebut menggunakan lem.
  3. Setelah sudah selesai, kita perlu lihat seberapa tambahan yang perlu kita letakan (seperti potongan batang pohon)
  4. Hasil jadi lukisan tersebut kemudian kita finishing dengan menyemprot pernis agar bulu sabut tidak rontok, sabut terlihat lebih segar, dan mengawetkan bahan-bahan yang kita gunakan.
  5. Tambahan : Ada beberapa saran yakni; agar kayu atau batang pohon tambahan agar awet, sebaiknya direndam terlebih dahulu kedalam minyak tanah kemudian dijemur hingga kering.
  6. Hasil jadi setelah disemprot, di pigura maka hasilnya adalah sebuah karya kerajinan tangan
Modal yang dikeluarkan untuk sebuah kerajinan tangan ini adalah sekitar Rp.30.000,-.

Apapun hasilnya adalah sebuah karya Kerajinan Tangan berbahan sabut kelapa, yang masalah adalah soal pasarnya, hal ini adalah masalah klasik karena kita tahu bahwa kerajinan tangan adalah masalah selera, tetapi kita harus tetap berkeyakinan bahwa kerajinan tangan ini adalah hal yang unik dan yang penting lainnya adalah kita telah memanfaatkan limbah sebagai sebuah produk seni.

Bagaimana Nasib Kerajinan Tangan ini ?

Seperti telah disampaikan pada pengenalan produk ini, telah dibuat juga 10 produk kerajinan tangan ini dan dijual kepada umum sebagai uji pasar atas produk ini dengan harga berkisar antara Rp.75.000-Rp.90.000 (habis dalam 5 hari)

Saat ini sedang direncanakan sebuah bengkel kreasi yang diharapkan dapat berjalan dengan baik, bengkel kreasi ini diadakan atas permintaan seseorang warga di Kampung Bugis untuk pembinaan anak muda. Tahap awal yang telah dilakukan adalah mengajarkan kepada mereka cara membuatnya dan memberi kesempatan kepada mereka untuk mengenal maupun mencoba membuat apapun yang ingin mereka buat, masalah bagus tidaknya adalah masalah belakang, karena kita percaya bahwa bila sudah terbiasa akan menjadi bisa.

Bagaimanapun, kerajinan tangan ini adalah sumbangan ide kepada masyarakat dengan harapan menjadi suatu nilai yang berguna.

Salam Ide

Dadang Suharyono
Pencetus dan Pencipta Ide
Kerajinan Tangan Sabut Kelapa